Yuusha no Furi Chapter 25 (Bahasa Indonesia)

Yuusha no Furi mo Raku Janai--Riyuu? Ore ga Kami Dakara--

Chapter 25 Menyentuh Seluruh Tubuh Polos Princess Knight  (Pengumpulan Intelijen 4)

Di dalam kamar penginapan di malam hari.

Aku menyuruh Celica untuk bugil untuk memenuhi permohonannya 'ingin menjadi kuat'.
"Kalau begitu lepas pakaianmu dan berbaring di tempat tidur."
"Eh, mendadak begitu..... Ba-baik."
Celica mulai melepas pakaiannya sambil memerah.

Dia melepas pakaian dalam dan blusnya. Salah satu lengannya menyembunyikan payudaranya yang besar, menutupi kelembutan.
"Ah, itu sudah cukup. Aku akan melakukan sisanya."
"Hau...To-tolong pelan-pelan..."
Celcia berbaring di tempat tidur dengan hanya dengan rok merah. Tubuhnya yang putih dengan rambut pirang di atasnya terlihat cantik. Anggota badan yang ramping, pinggang yang sempit.
Payudara yang terlalu besar menyandar ke samping. Mereka bergoyang setiap kali dia bernapas.

Aku duduk di sampingnya.
"Awalnya mungkin sakit, tolong tahan."
"Au.., A-aku akan berusaha."
Mata terbalik Celica menjadi lembab.
Aku meletakkan tanganku di belahan dada Celica. Kulit halus yang hangat. Namun itu putih seperti salju.
Dia mengejang dan gemetar. Payudara besarnya berguncang.

Dan kemudian aku menggunakan <<Truth Sight>>.
--Dan sekarang, bagaimana aku harus menulis ulang ini.
Aku melacak dengan jariku di payudara dan tulang selangka Celica.
Dia memejamkan mata dan mengertakkan gigi seperti menahan sesuatu. Tapi dia tidak bisa menahannya dengan suara manis keluar dari mulutnya.

"Celica, kenapa kamu menjadi seorang knight?"
 "Eh....? Itu sebagian karena aku kuat saat aku masih kecil, tapi mungkin karena aku mendambakannya karena keren."
"Begitu ya... Kamu akan menjadi seorang penyihir yang lebih baik dengan tingkat pertumbuhan saat ini, tapi jika Celica menginginkan itu, aku bisa mengubah tingkat pertumbuhannya sesuai Knight."
"A-apa itu mungkin!?"
Dia berdiri tegak. Payudara besar berguncang dahsyat.
Celica memegang payudaranya dengan wajah memerah.
Dia perlahan berbaring.

Aku bicara sambil menelusuri garis miring lembut dari payudara dan pinggang.
"Yah, Bahkan setelah meumpuk Knight ke Penyihir, ini masih buruk."
"A-apa begitu...Au."
Untuk beberapa alasan, dia mendesah kesakitan.
Ketika aku melihat lebih dekat, wajah dan tubuhnya basah seraya dia keluar dari kamar mandi. Aku penasaran apakah dia kena demam.

Yah mari selesaikan penulisan ulangnya dulu.
Tetap saja payudara besar itu menghalangi.
Aku mencengkeramnya dengan tangan kiriku. Jariku menggenggamnya, mengubah itu.
"HYAA!"
Celica membungkuk ke belakang karena terkejut.
"Mu. Apa kamu tidak apa-apa?"
"Hau.... Apa yang kamu lakukan bagitu mendadak."
Dengan air mata di matanya, dia meletakkan tangannya di atas tanganku yang berada di dadanya. Jari rampingnya melilitku.
Rasanya seperti aku sedang menggodanya sekarang.
"Jangan khawatir. Aku akan menyelesaikan pengubahannya segera."

Celica berhenti bergerak ketika aku mengatakan itu.
Dia mengulurkan lengan yang ramping dan meraih lengan Wafuku-ku.
"Keika-sama... Apa yang kamu lakukan."
"Apa yang kamu minta, aku mengubah kemampuanmu ke kelas yang tepat kan?"
"Fe!?... Ta-tapi, kamu memintaku untuk telanjang."
"Aku tidak bisa melakukannya ke orang lain kecuali aku menyentuhnya secara langsung."
"Jadi itu maksudnya..."
Celica berpaling dengan pipi kembung yang memerah.
Gadis yang aneh.

Aku mengkonsentrasikan mata dan jari-jariku.
"Hm. Apa yang harus aku lakukan.... Akan lebih baik jika bisa melakukan sesuatu tentang Lv 17 tersembunyi ini."
"Tersembunyi?"
Aku harus memberitahunya.

"Kamu menyembunyikan sesuatu kan?"
"Uu... Itu"
"Kamu masih tidak bisa mengatakannya? Aku ingin mendengar dari Celica jika itu mungkin."
Celica membuka bibir merahnya yang imut, tapi kemudian dia menghela napas.

Dia melemaskan tubuhnya. Payudaranya bergerak perlahan.
"Itu benar. Keika-sama dapa melihatnya.... aku minta maaf telah merahasiakannya. Itu bukan karena aku tidak percaya atau meragukan Keika-sama."
"Aku tahu."
"Aku adalah putri dari Edelstein Kingdom. Nama asliku Celica Rem Edelstein. Itu adalah kerajaan kecil yang dihancurkan Raja Iblis. Mimpiku adalah suatu saat nanti akan merebut kendali Raja Iblis dan membangkitkan kembali negaraku."
"A-apa yang kamu bilang (monoton)"

Celica menggembungkan pipinya dan menunjuk jari rampingnya kepadaku. Hanya dengan itu, payudaranya berguncang seakan menggambar lingkaran.
"Tolong jangan katakan kebohongan jelas itu. Aku tidak bisa kembali menjadi seorang putri, tubuhku telah disentuh oleh seorang pria seperti ini.... Lupakan tentang membangkitkan, bahkan aku tidak bisa menjadi pengantin lagi."
Celica menyeka matanya dengan jari-jarinya, Sepertinya dia menangis.

Aku memindahkan tanganku dari payudaranya ke kepala dan menepuknya.
"Tidak perlu menjadi itu."
"Eh?"
"Aku sudah bilang kan. Jaga kemurnian tubuhmu demi aku."
"Hau.... A-apa tubuhku masih murni dalam situasi seperti ini?"
"Ini adalah upacara. Tidak ada yang senonoh tentang ini-- selain."
"Selain?"
"Aku akan mendapatkannya lagi. Keinginan Celica sebelumnya, "Aku masih ingin hidup" kan. Sebuah kerajaan dibutuhkan untuk hidup seorang putri.
"Ah.... Keika-sama..."
Dia memanggil namaku sambil menghela napas dengan lemah dan mata berair.

Aku menepuk kepalanya untuk melegakannya. Hiks, Celica terisak.
"Jua, jangan khawatir tentang fakta bahwa kamu menyembunyikannya. Aku juga menjaga kemampuan ini dalam rahasia. Karena aku tidak ingin itu diketahui sampai aku menjadi seorang pahlawan. Dengan kata lain, kita impas."
Kemudian Celica tertawa meskipun air mata menumpuk di matanya.
"Keika-sama terlalu baik... Aku senang telah bisa bertemu denganmu..."
"Jangan bilang telah. Kami masih memiliki jalan yang panjang untuk dilalui. Dan, jangan beritahu siapapun tentang kemampuanku, oke?"
"Baik, aku mengerti Keika-sama."
Celica mengangguk dengan dagunya yang rampung.
"Kalau begitu, mari kita lanjutkan."
Aku kembali ke penulisan ulang.

--Tapi apa yang harus dilakukan.
Aku berpikir untuk merubah [Sinner]-nya ke [Townspeople] karena itu hanya halangan, tapi itu akan jadi aneh ketika [Princess Lv17]nya bangkit.
Princess skill-nya harusnya hilang karena dia kehilangan kerajaannya.

Kemudian aku dapat ide.
"Mungkin jika aku melakukan ini menjadi ini..."
Aku menekan jariku di tubuh mulusnya. Kelembutannya elastis tersalur kembali.

Jariku merangkak dari  ujung kakinya ke lututnya ketika aku mengubah [Agility]-nya. Tanganku sampai ke paha ramping tersembunyi di balik rok merahnya. Itu lembut dan basah oleh keringat.
"Kuh...."
Anggota badan ramping Celica ini menjadi kaku. Dengan wajah memerah, dia menggigit jari dan rambutnya untuk menahan suaranya.
Aku menekan jariku di pangkal pahanya. Menggambar beberapa lingkaran.
Tubuh halusnya menegang beberapa kali.

Namun, sepertinya dia tidak bisa menahan lagi, helaan napas yang terdengar seperti teriakan redam keluar dari bibir merahnya.
"Aa...!"
"Apa itu sakit?"
"A-aku tidak apa-apa"
Celica menjawab sambil bernapas berat. Pipinya memerah.
"Tahan sedikit lagi."
"Baik... Keika-sama."

Berikutnya jariku merangkak ke rambit pirangnya sampai leher dan tengkuk putih untuk mengubah [Class]-nya.
"Dan kemudian--Selesai! Oh angkanya bertambah! Berbahagialah Celica! Demi kamu Class barunya jadi--"

Tepat saat itu, cahaya redup menyelimuti tubuh telanjang bagian atas Celica ini. Terkejut, dia memegang payudaranya dan berdiri tegak.
"Apa yang terjadi?"
"Aku tidak tahi! Apa ini!?"
Aku segera melihat ke Celica.
--------------------
【Status】
Name : Celica Rem Edelstein
Gender : Perempuan
Usia : 17 Tahun
Ras : Manusia
Job : Sinner (=====)
Class : Princess Knight Lv22 (High)
Element : 【Light】
-
【Parameter】
Strength : 90(4) Growth Limit 375
Agility : 68(3) Growth Limit 290
Magic : 45(2) Growth Limit 215
Wisdom : 46(2)Growth Limit 180
Luck
-
:
-
23(1)23(1) Growth Limit 051
-
Vitality : 790
Willpower : 455
--------------------

Aku tidak sengaja berteriak.
"Itu bertambah! Dan aku hanya mencoba untuk membuat Class baru dengan menggabungkan dua kelas bersama-sama!"
"Tu-tubuhku terasa seperti dipenuhi kekuatan!"
"Pertumbuhan yang mengerikan..,hm? Batas pertumbuhanmu meningkat menjadi tiga digit?"
"Emang kenapa?"
"Batas pertumbuhanmu sebelumnya dua digit ketika kamu seorang Knight.."
"Dan itu menjadi tiga digit... Hal seperti itu bisa terjadi. Apa si Class-ku sebenarnya?"
"Ini Princess Knight Lv22. Ada High juga. Ini terlihat sangat kuat."

Celica menaruh tangannya di mulutnya dan berteriak.
"P-Princess Knight!? Princes Knight legendaris itu, diriku!?"
"Apa. Class itu benar-benar ada ya. Itu berarti Class-mu dipaksa berevolusi huh."
Mungkin dua digit untuk Class dasar, tiga digit untuk Class atas.

Celica melompat padaku saat masih telanjang. Aku terdorong oleh momentum itu.
Payudara besarnya secara langsung menekanku. Kelembutan Ultimate.
"Keika-sama! Terima kasih banyak! Aku akan selamanya berada di sisi Keika-sama!"
"Be-benarkah... Berjuanglah."
"Perasaan ini, aku serius!"
Celica memelukku erat. lengan yang ramping, tubuh halus. puff-puff itu menekan lebih banyak lagi. Aroma yang enak dari rambut pirangnya menggelitik hidungku.

Aku menyentuh tubuh putihnya, megelus-elus rambut pirang dan punggungnya.
Dan kemudian aku bicara sambil mencengkeram pinggul kecil itu.
"Kamu benar-benar jadi berani."
"Eh...? Kya"
Celica lari ke tepi tempat tidur dan menutupi bagian depannya dengan selimut.
Dia tersipu malu ketika menatapku dengan mata terbalik.
"Keika-sama nakal."
"Hou. Apa kamu bilang kalau aku sedang menggodamu sekarang? Itu bukan perbuatanku tau?"
"Uu... itu"
"Dan caraku menggoda bukan seperti ini tahu?"
"Eh....?"
Celcia langsung terlihat ketakutan.

Aku berdiri di atas lututku dan mendekatinya. Dan lalu dia menyusut kembali dan menekuk kakinya.
Aku menangkap pergelangan kaki tipis itu dan menariknya.
"Kya"
Aku menyeretnya di tempat tidur yang luas, rok merahnya tergulung. Aku bisa melihat pakaian dalam dan paha putihnya.
"Tidak...Tapi...Bukankah modifikasinya sudah selesai..."
"Itu sebabnya aku menggodamu.."
"Ta-tapi.."
Aku membuka kaikinya, mendorong bahunya yang kurus dan menungganginya. Pada jarak di mana napas kami bertemu.
Celica mendesah masnis, sepeti 'a....' seakan dia mengarapkan sesuatu. Kulit putihnya bermandikan pink.
Dan dia menutup matanya dan membuka bibir merahnya seakan mengundangku--

Aku menyeringai dan memeluknya tiba-tiba.
Dan memeluknya dengan erat!
"Hyaaan!"
Celica menjerit imutnya dan tubuhnya mengkelung. Dada yang ditekan secara langsung bergoyang sedikit demi sedikit.
Dan kemudian dia bilang, "funya", dan kekuatan lepas dari tubuhnya yang lembut.
"Huh? Celica? O-oy."
Aku mencoba untuk menggoyang tubuhnya tapi hanya payudaranya yang bergoyang. Gemetar seperti boneka.
Aku pikir dia mati dan melihat Statusnya dengan panik, tetapi itu [Keadaan: Pingsan].

Aku menghela napas lega.
"...Aku seharusnya tidak menggoda sang putri terlalu banyak...mungkin."

Aku menutupi tubuh indahnya dengan kain.
Dan kemudian aku berpikir sambil melihat pipinya yang agak memerah.
--Status [Sinner]-nya tidak akan berubah meskipun dia mendapatkan kembali negaranya.

Aku harus menjunjung tinggi [Janji] untuk melindunginya.

Aku diam-diam meninggalkan kamar dan meninggalkan penginapan itu.
Berjalan lurus ke pusat kota melalui jalan utama yang langka akan orang.










Facebook Twitter Google+

Comment Now

1 komentar: