Youhei-dan no Ryouriban - Chapter 1 Bahasa Indonesia

Ryouriban Chapter 1 - Awal Mula dari Cream Stew (Part 1)


Ayey, Project kedua dimulai.
Sudut pandang di cerita ini cukup menarik, chapter ini dari sudut pandang Shuri, chapter depan dari sudut pandang orang lain lagi.
Ane juga bingung kenapa tidak dijadikan dalam satu chapter aja.

Tapi itulah Author. Dialah sang pencipta dari cerita ini jadi terserah dia.

Alrite.. Enjoy This minna....





(Author's note: Ini ditulis dengan semacam format 4-koma dengan setengah bagian pertama santai dan setengahnya lagi serius)
<Ane gak paham apa itu 4-koma (yonkoma), tapi tulis aja apa kata authornya, tidak ada hubungannya dengan cerita kok>



Aku suka memasak.
Ketika aku kecil, dulu aku selalu menonton dari belakang Ibuku yang sedang memasak. Aku, yang dibesarkan dengan makanan lezat, tentu saja memiliki ketertarikan dalam memasak.
Aku akhirnya bisa membantu sedikit ketika aku memasuki kelas tiga, memegang pisau ketika masih di SMP, dan dibolehkan menangani panci ketika di sekolah SMA.
Menjalani kehidupan semacam itu, aku cukup baik untuk membuat bento-ku sendiri ketika aku masih di SMA. Membahas isi bento teman sekelasku menjadi pembahasan sehari-hari di waktu makan siang. <bento=bekal makan siang>

Meskipun begiku, setelah lulus SMA, mencari pekerjaan, hidup sendiri, minatku lebih jauh lagi.
Lagi pula ada peningkatan dalam waktu dan uang.
Aku membeli semua buku Jepang, Barat, China yang bisa kudapatkan untuk belajar, mempelajari sejarah dan menciptakan kembali metode memasak di masa lalu.
Tanpa benar-benar memikirkanya. direktur situs konstruksi bilang:
"Kamu bagus dalam memasak tapi, pekerjaan semacam ini mungkin salah bagimu "
atau semacam itu. Tapi aku juga heran kenapa aku bisa bekerja menjadi tukang pipa.
Aku hanya memilih pekerjaan ini hanya supaya orangtuaku tidak khawatir. Aku tidak menyesal.
Setelah hampir dua tahun, makanan untuk pesta akhir tahun dibuat olehku. Presiden bilang
"Dibandingkan dengan restoran jepang di sana. masakanmu terasa lebih enak dan lebih murah."
atau semacamnya. Persiapannya menyenangkan jadi itu tidak menjadi begitu menyusahkan.
Jadi, kembali dari belanja untuk ke-20 ku.<Ulang tahun>
Untuk beberapa alasan, tanganku diiket ke belakang. dan aku dikelilingi olah orang-0rang yang memegang tombak dan pedang.

"Siapa kau? Kenapa kamu di sini"

Itu yang ingin aku tahu.
Sepulang dari berbelanja, aku terbungkus dalam cahaya misterius dan tiba di sini.
Ketika aku dibungkus cahaya itu, sepertinya aku menjatuhkan segala dompet, makanan yang baru kubeli, semuanya.
Jeans dan kemeja putih, itu semua yang kupunya.
HAHAHAHAHAHHAA

"Apa yang kau tertawakan!"
Ah ah, sepertinya aku membuat mereka marah.
Orang di depanku menatapku dengan mata yang tajam.
Aku ingin lari nyeker. Gak, Itu tidak akan baik meninggalkan sepatuku karena itu adalah bagian dariku.

"Umm, kamu bisa memanggilku Shuri. Tempat ini dimana?"
"Yang bertanya di sini adalah aku. Stop bicara omong kosong."

Saya mohon maaf.
Melihat sekitar terdapat sebuah tenda yang terlihat seperti datang dari film perang kuno.
Sebuah panci yang dimasak di atas kayu bakar, yang benar saja, era apa ini.Diantara semua ini, aku ditahan seolah-olah aku adalah penjahat.

"Kamu dipanggil Shuri kan? Dari mana asalmu? Dari desa apa asalmu?"
"Pedesaan di Jepang"
"Jyepang... tidak pernah dengar tempat itu."
"Um, aku terseat sampai kemari, dan aku tidak tahu dimana tempat ini."
"Diamlah"

Ini seperti aku tidak punya hak asasi manusia. Aku menyerah.

"Jadi uh,, aku sangat lapar"
"Diam, kami juga"

Oh? Sepertinya orang yang seperti pemimpin di depanku juga sedang merasakan lapar.
Melihat sekeliling, ada empat orang yang mengelilingi aku sekarang, tapi mereka sepertinya juga lapar.
Sepertinya aku datang saat waktu makan. Aku hanya bisa menyalahkan timing burukku.

"Kapten, Mau diapakan?"
"Sepertinya tidak ada yang bisa kita ambil"
"Tapi tidak melakukan apa-apa seperti bukanlah hal baik."
"Namun, tidak mungkin kita hanya membebaskanya. Cepat bunuh dia dan mulai persiapannya untuk perang."

Betapa bahayanya. Sepertinya ini waktu makan sebelum perang
Dan sepertinya barangku akan diambil

"Uh, permisi."
"Apa"
"Aku lapar, bisakah aku memasak sesuatu pliss?"
"...Kamu, kamu tukang masak?"

Seorang Raksasa yang tampaknya seorang pemimpin, mari pari kita panggil dia Leader-san. Leader-san memiliki wajah bingung pada dirinya.
Rambut pirang yang dipotong pendek, pria tampan bermata tajam. Dan ototnya sugoi. Itu adalah sesuatu yang membuat iri untuk pria berpenampilan rata-rata sepertiku.
Si tampan Leader-san mengenakan full body armor. Armor semacam itu, kamu hanya dapat melihatnya di film.

"Kalau itu memasak aku bisa melakukan dasar-dasarnya. Jika kamu akan membunuhku, setidaknya tolong lakukan setelah aku makan sesuatau."

Tentu saja mati bukanlah hal bagus. Aku tidak ingin mati. Aku tak ingin mati!

"Menarik"

Leader-san tertawa dengan "hu". Itu adalah tawa tanpa ekspresi. Orang tampan tetap saja tampan dalam melakukan itu huh.

"Kalau begitu, buat sesuatu yang lezat. Jika kamu melakukanya, aku akan membiarkanmu hidup."
"Kapten?! Apa kamu serius?!"
"Ini sebelum perang. Melakukan sesuatu seperti ini untuk meningkatkan moral pasukan tidaklah buruk. Jika rasanya tidak enak kita tinggal bunuh saja dia"

Bahaya seperti itu. Ini berkembang menjadi seperti sejarah memasak seseorang dari manga

Aku, yang dibebaskan dari tali, meminjam panci, talenan dan pisau.

"Bahan-bahannya di sana."

Di hadapan dia yang menunjuk ada susu, mentega, tepung terigu, wortel, daun bawang, ikan, garam, kentang.

"Apa ada yang lainya?"
"Tidak. Ini sudah cukup mewah. Biasanya cuman sup kentang dan garam."

Itu berat.... Aku merasa tertekan hanya dengan membayangkannya.

"Lalu...mari buat Seafood Cream Stew. Itu akan lebih baik jika ada udang. Karena tidak ada mari  kita ganti dengan ikan perch."

Kamu tidak boleh meremehkan ikan perch. Itu dapat menciptakan kaldu ikan yang bagus dan mengeluarkan rasanya.

Tiga ikan dipotong dan segera dipanggang, itu selesai setelah sudah dimasak di panci dengan persiapan dasar dan semuanya dimasukan bersama-sama. Jika tidak ada susu, mentega dan tepung ditambahkan kemudiaan menggunakan kaldu ikan perch akan enak tapi orang-orang ini mungkin belum terbiasa dengan rasanya jadi aku menghentikannya.

"Ini dia"

Menyajikannya ke piring, Aku menyerahkannya untuk Leader-san. Oh dan, tulang ikan dan jeroanya sudah di atasi.
Aku membuat sup perch tapi membiarkan tulangnya mungkin sedikit mengganggu.

"Ini...Sup putih"
"Ini Cream stew"
"Jika ini tidak enak aku akan membunuhmu."

Yah maafkan aku. Aku terbatasi oleh bahan-bahan tapi itu seharusnya enak.
Satu gigitan, Leader-san takut-takut meletakannya ke dalam mulutnya.Dan kemudian, berhenti.

"Um?"
"Bagaimana kapten?"
"...Lezat"

Leader-san mulai melahap rebusanya dengan rakus.

"Oi, bawa lebih banyak kemari"
"Aye aye. aku membuat banyak jadi jangan khawatir dan terus makan."
"Banyak? Meskipun cuman ada bahan segitu?"
"Dengan air, perch dan susu, bahkan jika kamu tidak memiliki banyak bahan, kamu masih bisa membuat banyak.
Ini sebelum berangkat kerja kan minna? Makan yang banyak karena makanan lezat akan mengeluarkan tenaga penuhmu."

Leader-san membuat wajah terkejut.
Omong-omong. di penjamuan(pesta makan) aku melakukan segunung pekerjaan untuk meningkatkan jumlah sambil menjaga rasa.

"......Begitu, Itu sudah direncanakan sejauh itu"

Apa? Aku hanya berpikir bukankah itu akan jadi lebih baik jika punya banyak untuk dimakan kan?

"Kamu, apa kamu punya tujuan mau kemana?"
"Tidak. Aku bahkan tidak memiliki petunjuk bagaimana cara untuk pulang ke rumah."

Tempat ini jelas asing. Aku bertanya-tanya bagaimana aku akan kembali ke jepang.
Leader-san, setelah dia selesai dengan Cream Stew berkata sambil menatap mataku.

"Jika kamu tidak tau mau kemana, lalu bergabungkah dengan pasukanku."
"Eh."
"Sebagai tukang masak. Pekerjaanmu membuat makanan dengan rasa yang lezat. Sampai kamu bisa kembali ke kampung halamanmu, buatlah makanan di sini"
"Apa itu tidak apa-apa?"
"Aku bilang itu tidak apa-apa"
"Jadi, Kalau begitu. Terima kasih."

Hanya seperti ini aku memasuki pasukan tentara bayaran Leader-san.













⇐Chapter Sebelumnya — ToCChapter Berikutnya⇒




























Facebook Twitter Google+

Comment Now

5 komentar

  1. avatar Youhei-dan no Ryouriban Chapter 2 Bahasa Indonesia – Mavhia Translation says:
    Komentar ini telah dihapus oleh administrator blog.