Slave Harem Chapter 003 (Bahasa Indonesia)

Isekai Meikyuu de Dorei Harem Wo Chapter
Chapter  - 003 - Thief




Sebuah raungan keras terdengar di seluruh desa.

Aku mengintip ke arah suara.
Di sana ada party dua-orang, di luar desa, yang sepertinya mereka bergegas kembali.

Tampaknya mereka meneriakkan sesuatu tapi aku tidak bisa mengerti apa yang mereka katakan. Sesaat kemudian, para penduduk desa mulai muncul dari rumah mereka membawa pedang dan cangkul.


Mungkinkah aku telah ketahuan?
Atau itulah yang kupikir, tapi itu tidak terlihat seperti mereka menuju ke arahku.

Para penduduk desa berkumpul dan bergegeas ke arah timur.
Aku mengikuti mereka diam-diam melalui hutan.

Melihat ke timur, aku melihat kabut pasir bertiup ke arah sini.
Semua penduduk desa menuju arah itu.

Thief Lv 7
Equipment: copper sword – leather shoes

Thief Lv 11
Equipment: copper sword – leather armor – leather shoes

Thief Lv 4
Equipment: copper sword

Meskipun para Thief itu cukup jauh terlihat seperti butiran padi, informasi muncul di dalam pikiranku.

Dengan bantuan dari Appraisal, situasi saat ini menjadi jelas.

Apakah ini sebuah event permulaan game, serangan para Thief?
Jika aku bisa tetap sembunyi mungkin aku bisa melakukan sesuatu.

Level para thief itu umumnya tinggi.
Aku bisa berurusan dengan mereka jika mereka memiliki level satu digit karena aku pedang suci Durandal.
Para penduduk desa tidak bisa menandingiku dengan copper sword mereka.

Para penduduk desa telah mengambil posisi di sekitar gudang dimana aku tidur di pinggiran desa.
Tampaknya mereka akan melawan para Thief di sana.
Di tengah berdiri seorang pria paruh baya Lv 25.
Di sana ada kepala desa juga.
Dia dengan Lv 8 nya yang mustahil.

Para pencuri yang mereka hadapi....

Thief Lv 41
Equipment : iron sword – Thief’s bandana – iron armor – leather shoes

Tampaknya dia adalah seorang pemimpin itu.
Levelnya tinggi.
Dia dilengkapi dengan Thief bandana.

Terkuat berikutnya hanya Lv 19.
Yang ketiga - Lv 11 dari yang sebelumnya.
Sisanya mempunyai satu digit.

Apakah karena ini adalah event pertama jadi mereka begitu rendah?
Aku berhati-hati dengan pemimpin itu, aku mungkin bahkan bisa mengalahkannya entah bagaimana.

Ketika para Thief tiba di desa, mereka mulai menyerang para penduduk desa.

Para penduduk desa merespon dengan serangan balik mereka sendiri.

Segera, kedua belah pihak bentrok di tengah dan itu tidak mungkin untuk mengatakan siapa berada di sisi mana. Aku tidak bisa mengerti apa yang mereka katakan atau teriakan.

Mereka bertempur tepat di depan tempat aku bersembunyi.
Jika aku meninggalkan hutan aku bisa mengurus mereka dengan serangan kejutan.

Karena level mereka yang rendah, tidak ada yang over-power, ini menjadi test skill, pedang untuk pedang.
Pria paruh baya Lv 25 bertarung dengan Pemimpin Lv 41.

Tetapi terdapat kesenjangan level dan pemimpin itu akhirnya mulai mendominasi.
Pemimpin melempar menjatuhkan pria paruh baya itu. Pria paruh baya itu mencoba untuk menggerakkan lengannya ketika di tanah tetapi malah ditikam.

Apa yang dia lakukan?
Sepertinya dia ditusuk melalui sebuah celah di armornya oleh pedang Thief.
Aku mendengar itu adalah sebuah latihan untuk menggunakan armor dalam seni bela diri kuno.

Pria paruh baya itu terbaring terlingkup, tentu pemimpin itu berbalik untuk menghadapinya.
Apakah mungkin sekarang kesempatanku?

Jika memang begitu, aku memiliki perasaan bahwa aku bisa mengurus pemimpin itu tanpa disadarinya.
Dengan pedang suci Durandal, sebuah serangan dari belakang harusnya cukup untuk membuat damage yang besar.

Jantungku berdebar.
Aku menghunus Durandal yang bersinar di di sarungnya, dan aku menggengam gagangnya dengan erat dengan kedua tangan.

Durandal lebih berat dari pedang kayu, tetapi tidak sampai aku tidak bisa menggunakannya.
Ini mudah bagiku, yang telah berlatih kendo.
Jika ini adalah game event awal, lalu mereka harusnya bukan musuh yang tidak mungkin tidak bisa aku kalahkan sebagai Lv 1.

Maka tidak ada pilihan selain untuk maju.

Aku mengambil napas dalam-dalam.
Aku berkonsentrasi pada suara di sekitarku.
Aku masih tidak mengerti apa yang mereka katakan.

Aku menyerbu dari hutan.
Aku berlari ke arah pemimpin Lv 41 dengan kecepatan penuh.

Sepanjang jalan, seorang Thief sadar dan mencoba menghentikanku.
Aku mengayunkan Durandal dan membunuh Thief Lv 2 dengan sekali serang.
Apakah itu benar-benar Lv 2?

Aku mengangkat durandal lagi dan terus berlari.
Aku melompat sedikit di akhir dan mendarat di samping pemimpin itu.
Aku memfokuskan hasratku untuk membunuhnya dan tersampaikan ke tanganku
Aku berdiri dengan kokoh dan mengayunkan Durandal ke bawah
Aku mengayunkan pedang ke leher pemimpin itu dan mengirimnya terbang.
Darah merah menyembur dari apa yang tersisa dari sebuah leher.

Uwaaa.
Apakah ini splatter game?
Ini jelas sebuah game yang menyebalkan.

Tapi aku tidak punya waktu untuk berpikir.
Aku mulai menghadapi Thief lainya.

Para pencuri yang mengelilingi pemimpin itu adalah Thief Level satu digit dan gugur dalam sekali serangan.
Setiap kali aku mengayunkan durandal lebih banyak darah terciprat dan musuh berkurang menjadi beberapa anggota tersisa.

Aku mencari yang terkuat berikutnya, Thief Lv 19.
Sambil mengurus leher lalat kecil kiri dan kanan aku mengecek para Thief.
Lv 19 itu terpisah dari kelompok kecil dan bertarung melawan kepala desa.
Ada beberapa warga desa berkumpul di sekitar kepala, mereka memperkuat pertahanan mereka.

Seseorang berteriak sesuatu.
Lv 19 itu melihat kemari dan meneriakan sesuatu.

Mereka berhenti bertarung dan mulai melarikan diri.
Mereka mulai mundur, karena pemimpin mereka telah dikalahkan.

Sekarang punggung mereka berbalik, dan ini adalah kesempatanku.
Aku mulai mengejar mereka.

Aku membantai beberapa dari mereka dari belakang.
Jalanku langsung menuju Lv 11, orang ketiga.
Aku memblok pedang yang mengariahku dan mengembalikan dengan ayunanku ke kiri, yang dia tangkis.
Karena dia mempunyai armor, aku mungkin tidak bisa menjatuhkannya dalam sekali pukulan.

Dengan keputusan cepat dan sentakan pedang, aku mengenai lengannya.
Jika ini adalah kendo, ini adalah sesuatau yang pasti akan kulakukan.
Aku benar-benar memotong pergelangan tangan Lv 11 dan jatuh ke tanah.
Aku mengabaikan muncratan darah dari pergelangan tangannya dan menghabisinya. Karena dia tidak memiliki pergelangan tangannya dia tidak bisa mengangkat pedangnya.
Aku menerbangkan kepala Thief Lv 11 itu.

Aku lari dari cipratan darah.
Para Thief berada di mode mundur penuh.
Thief Lv 19 itu yang pertama mencoba dan melarikan diri.
Dasar pengecut. Atau lebih tepatnya. dia seorang Thief sampai akhir.

Aku membantai lebih banyak ketika mereka mencoba melarikan diri. Akhirnya si Lv 19 terputus.
Thief Lv 19 itu dengan punggungnya yang menghadapku bukanlah tandingan Durandal.

Musuh-musuh yang tersisa berhamburan.
Pada akhirnya, tidak ada yang bisa kabur dari amarahku dan menjadi experienceku.

Setelah mengalahkan setiap Thief, aku duduk di tempat.
Meskipun ini adalah sebiuh game, napasku terengah-engah.
Aku menarik napas dalam-dalam dan mengembalikan ketenanganku.
Suara dari sekitarku tiba-tiba kembali kepadaku.

Di lapangan, mayat para Thief dan darah mereka berada di seluruh tempat.
Ini tidaklah perlu untuk membuatnya begitu nyata.
Sepertinya itu membutuhkan waktu agar tubuhnya menghilang.

Apahak beta testers tidak komplain?
Mungkin karena aku belum pernah mendengar adanya game virtual reality yang aku mainkan sekarang adalah beta test.
Lalu aku akan mengajukan komplain.

Ketika aku mengembalikan napasku, kepala desa mendekatiku.
Kepala desa rendah Lv 8 yang meragukan.

"××××××××××"
"Aku tidak mengeti apa yang kamu katakan"
"Maafkan aku. Apakah Anda tahu bahasa Brahim?"
"××××××××××"

Ini adalah pengaturan itu.

"Itu benar"
"Oh. Sasuga. Itu seorang Adventurer bagi Anda"

Apa maksudmu "Sasuga"? Kamu juga pakai bahasa itu.

"Sesuatu seperti itu"

Aku hanya mengangguk dan setuju.

"Anda telah menyelamatkan desa ini dari masalahnya, terima kasih banyak"

"Tidak, itu bukan apa-apa"

Ini adalah semacam even itu.

Tetapi, aku menjadi tidak biasa kurang sopan.
Ini pasti karena bagaimana si kepala desa merendahkan dirinya sendiri dan tidak berhenti memujiku.
Meskipun levelnya rendah, dia itu kepala desa.
Ini merepotkan jika dia begitu sopan, entah bagaimana ini menjadi seperti ini.

"Perkenankan saya untuk mengucapkan terma kasihku dengan cara apapun yang saya bisa"
"Apakah begitu? Lalu, apakah ada tempat dimana aku bisa berbaring? aku sedikit lelah"

Walaupun ini adalah sebuah game, pada dasarnya aku bergerak-gerak sehingga aku jadi lelah.
Seperti yang diharapkan dari virtual reality.
Selain itu, aku tidak ingin nongkrong dengan mayat lagi. Cepatlah menghilang.

"Lalu, silahkan datang ke rumah saya. Aku dipanggil Somara Kepala desa"

Somara | Laki-laki|68
Village Chief Lv 8
Equipment: Sword of copper – Robe – Sandals boots – Village chief’s ring

Informasi itu tampaknya tidak keliru.

"Silahkan. Namaku Michio"

Aku kira mereka tidak memiliki nama keluarga, aku rasa jika hanya Michio akan baik-baik saja.
Kepala desa itu mulai berjalan pergi, jadi aku berdiri dan bergegas mengejarnya.

"××××××××××"
"××××××××××"

Aku tidak bisa memahami percakapan antara kepala desa dan para warga sama sekali.
Apa yang terjadi dengan game ini?

"Apakah orang-orang yang bisa berbicara Brahim begitu sedikit?"
"Di desa ini, hanya diriku sendiri, Merchant Bikka, dan nyonya penginapan"
"Funnn~ Seperti itu?"
"Meskipun Michio-sama begitu muda Anda dapat menangani Brahim dengan baik"
"Hmm"

Apa yang begitu menakjubkan?
Omong-omong, Brahim bukanlah Bahasa Jepang? Jika ini bukan Bahasa Jepang ini aneh.
Meskipun tidak akan mungkin bagiku untuk berkomunikasi, untuk beberapa alasan aku bisa memahami sesuatu dengan sempurna.
Aku tidak mengerti virtual reality sama sekali.

"Meskipun ada satu lagi yang bisa berbahasa Brahim, Adventurer lain, di dalam pertempuran baru saja, dia...."

Kepala desa itu merendahkan suaranya.
Sepertinya itu adalah pria paruh baya Lv 25. Atau ada orang lain selain Vilaggers dengan job Adventurer? Tetapi aku tidak bisa menemukan orang lain yang mampu.
Apa yang terjadi?

Aku melihat diriku sendiri.

Michio Kaga | Male | 17
Villager Lv 2 | Thief Lv 2
Equipment: Durandal – Sandal boots – Ring of Determination

Ottooo-
Sepertinya levelku meningkat dari pertempuran terakhir.
Haruskah aku mengatakan itu wajar dengan pertempuran sengit? Atau lebih tepatnya haruskah aku sedih bahwa dengan sengitnya pertempuran itu levelku hanya naik satu?

Kami menuju ke rumah kepala desa.

"××××××××××"
"××××××××××"
"Mandi air panas sedang dipersiapkan untuk Anda"
"Maaf"

Kepala desa berbicara dengan seseorang dari dalam rumah, yang membawaku ke dalam.
Rumah kepala desa adalah bangunan pribadi dua lantai. Itu mempunyai penampilan pedesaan dengan dinding sederhana.
Ini tidak terlihat seperti tingkat peradaban sangat tinggi. Sepertinya ini sesuatu seperti sebuah kota dari abad pertengahan.
Mereka tidak memiliki senjata api atau busur.

Terdapat lantai tanah dari pintu masuk ke dalam.
Aku dipandu ke sebuah ruangan kecil di samping itu.

"Silahakan, beristirahatlah untuk sementara di ruangan ini."
"Ijinkan aku untuk melakukannya"
"Baiklah kalau begitu"

Tidak ada perbedaan dengan ruangan ini, ini memiliki lantai tanah dan di dalam ada sebuah papan kayu.
Aku berbaring di papan itu.

"Fuu"

Aku menghela napas.
Untuk saat ini, log out?
.......

Eh?
Bagamana caraku untuk log out?









Facebook Twitter Google+

Comment Now

0 komentar